Sejarah SD Xaverius 1
Sekolah-Sekolah Xaverius di Jambi telah menjalani tahun-tahun yang panjang dengan merangkak dari bawah. Berawal dari sebuah sekolah kecil, dengan tempat yang kecil dan jumlah murid yang sedikit kemudian berkembang menjadi beberapa Sekolah Xaverius dengan gedung yang megah dan jumlah murid yang mencapai sedikitnya lima ratusan siswa per sekolahnya. Alumninya pun telah tersebar di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri dengan berbagai profesi.
Keberadaan Sekolah-Sekolah Xaverius di Jambi seiring dengan proses masuknya kekatolikan di Jambi.
1 Agustus 1950 Pastor Nicolaus Hoogeboom dan dua orang Tionghoa, yaitu Cong Ming Sing dan Lim Sun Tek memprakarsai berdirinya sekolah Tionghoa (sekolah Ta Tong).
- Desember 1952, tiga orang suster FMM tiba di Jambi. Mereka mengambil alih seluruh pastoran, sekolah, dan kedua rumah yang ada kemudian didirikan klinik kesehatan, yang sekarang berkembang menjadi Rumah Sakit St. Theresia dan sebuah SMP. Semula suster-suster FMM bekerja di sekolah Ta Tong (Sekolah Dasar untuk orang-orang Cina).
- 1 Agustus 1954, Suster-suster FMM membuka SD Xaverius 1 Jambi. Berikutnya, pada tahun 1959 sekolah Ta Tong diubah namanya menjadi Sekolah Santo Yusup dan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Dalam rangka pembauran, Sekolah Santo Yusup akhirnya ditutup dan siswa-siswanya digabung dengan SD Xaverius 1 Jambi.
- Karena kebutuhan pengembangan fasilitas Pendidikan/sekolah maupun Rumah Sakit Theresia yang juga milik para suster FMM, Sekolah dipindahkan ke lokasi baru, yaitu di Jln. Abdulrahman Saleh no. 20, The Hok, Kecamatan Jambi Selatan. Pembangunan gedung baru dimulai pada tahun 2015 dan selesai pada tahun 2016.
Komentar Facebook